Burmeso – Berdasarkan data Stunting Kabupaten Mamberamo Raya menurut Survei Status Gisi Indonesia atau SSGI tahun 2022 sebesar 29,0 %, sehingga upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Mamberamo Raya menargetkan menurunkan angka stunting sebesar 2 %.
Demikian dikatakan kepala Dinas Pemberdyaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana atau DP3KB Kabupaten Mamberamo Raya Dorce Muabuay Jumat 1 September 2023 usai mengujungi 56 anak Balita Penderita Stunting di Kasonaweja.
Menurut Dorce Muabuay bahwa tingginya angka kasus Stunting di Mamberamo Raya ada beberapa faktor yang menyebabkan anak balita menderita Stunting karena Gizi Buruk , rumah yang tidak layak dihuni, sanitasi, kebiasan orang tua merokok ketika ibu hamil , maupun air bersih yang tidak tersedia karna di Kasonaweja dan Burmeso masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih dn masih bergantung kepada air hujan.
Sementara itu Wakil Bupati Mamberamo Raya Everd Mudumy yang juga bertindak selaku ketua Tim Penanganan Stunting yang turun langsung bersama sama 13 kepala OPD yang secara langsung bertanggungjawab atas penanganan Stunting mengungkapkan, kegiatan yang dilakukan dengan melakukan pembagian makanan bergisi kepada 32 anak di Kasonaweja merupakan Bapa Asuh dan Bunda Asuh dalam rangka memberikan perhatian kepada anak anak yang terkena Stunting.
Menurut Wakil Bupati Everd Mudumy bahwa sesuai hasil kesepakatan bersama Pemerintah Daerah dan OPD , maka Tim Penanganan Stunting turun langsung ke keluarga yang menderita Stunting dan akan terus memberikan pendampingan dan makanan tambahan selama 6 bulan kedepan.
Wakil Bupati berharap hendaknya ada kerja sama yang baik dri semua lintas OPD, agar penanganan Stunting di Mamberamo Raya yang saat ini mencapai 29 Persen sesuai data SSGI, dapat di tangani secara baik dan bisa diatasi.
Sekedar diketahui, Tim Penanganan Stunting yang di koordinir Wakil Bupati Everd Mudumy bersama Pimpinan OPD, Kepala Distrik Mamberamo Tengah , TNI, Polri melakukan pembagian makanan tambahan bergisi bagi 56 balita Penderita Stunting di Burmeso maupun Kasonaweja.
Tim Liputan Jurnal Mamberamo Foja