Jurnal Mamberamo Foja, Sentani – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jayapura berharap agar event Festival Danau Sentani (FDS) supaya terus dilaksanakan setiap tahun dan tidak boleh lagi ada pemindahan atau pergeseran waktu pelaksanaan FDS yang telah rutin dilakukan di bulan Juni ini di tahun-tahun yang akan datang. Sehingga event festival budaya dan seni dapat kembali masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) di tahun 2025 nanti.
Ungkapan tersebut disampaikan Ketua DPRD Kabupaten Jayapura, Cintiya Rulliani Talantan, S.KM., M.H., usai acara penutupan Festival Danau Sentani (FDS) XIV 2024, di Kawasan Wisata Pantai Khalkote, Kampung Asei, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua, Ahad, 23 Juni 2024 malam.
Ketua DPRD Kabupaten Jayapura juga minta agar event Festival Danau Sentani atau FDS yang berlangsung selama lima (5) hari ini mulai Rabu (19/6) hingga Ahad (23/6) bisa dikelola langsung oleh pihak swasta.
“Kalau bisa juga diberikan kepada pihak ketiga atau swasta, untuk pelaksanaan event festival budaya dan seni tersebut. Sehingga pelaksanaan FDS ini bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat yang ada di Kabupaten Jayapura,” kata perempuan yang akrab disapa CRT ini.
“Kemudian, juga boleh mengundang kabupaten/kota yang terdekat dari Kabupaten Jayapura seperti Kota Jayapura, Kabupaten Keerom dan Kabupaten Sarmi. Supaya ada income atau pendapatan bagi masyarakat Kabupaten Jayapura, khususnya masyarakat asli Papua yang ada di sekitaran Danau Sentani dan juga dapat menambah peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Jayapura,” imbuhnya menambahkan.
Legislator Partai NasDem Kabupaten Jayapura ini juga mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Jayapura dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) dan juga panitia yang telah berhasil menyelenggarakan Festival Danau Sentani (FDS) XIV Tahun 2024 dan tingginya animo masyarakat Kabupaten Jayapura maupun daerah sekitarnya yang telah datang berkunjung ke lokasi FDS.
“Ini harus ada evaluasi dari pihak eksekutif melalui instansi terkait juga harus melihat, bahwa kedepannya lebih tertata dan rapih lagi dalam mengemas event festival budaya dan seni ini. Maka itu, pihak eksekutif harus melibatkan atau dikelola oleh pihak ketiga atau swasta,” ujarnya.
“Supaya acara festival inipun tiap tahunnya tidak hanya seperti begini-begini saja. Namun betul-betul ada perubahan dalam mengemas sebuah event festival budaya dan seni. Sehingga masyarakat tidak merasa jenuh dan bosan ketika datang berkunjung ke lokasi acara festival ini,” sambung CRT seraya menambahkan serta memberi masukan untuk pelaksanaan FDS kedepan.
Ketua DPRD itu juga telah tiga hari telah datang berkunjung ke lokasi FDS serta berbelanja kerajinan kulit kayu, aksesoris khas Papua dan tas Noken, untuk ikut berpartisipasi dalam event FDS tersebut. (Fan)