admin web
Caption Foto: Apel peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang dipimpin oleh Penjabat (Pj) Bupati Jayapura Semuel Siriwa yang bertindak sebagai Inspektur dan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Abdul Hamid Toffir bertindak sebagai pemimpin Apel, yang berlangsung di Lapangan Apel Kantor Bupati Jayapura, Sentani, Selasa, (1/10).
Jurnal Mamberamo Foja, Sentani – Penjabat (Pj) Bupati Jayapura, Semuel Siriwa memimpin apel peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2024 di Lapangan Apel Kantor Bupati Jayapura, Gunung Merah, Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa, 1 Oktober 2024.
Dalam kesempatan tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura melalui Pj Bupati Jayapura Semuel Siriwa mengharapkan kepada masyarakat di daerah ini, untuk menjalani kehidupan sehari-hari sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Pj Bupati Semuel iriwa mengatakan, nilai-nilai Pancasila merangkum semua sendi-sendi kehidupan sehingga patut untuk dijaga.
“Sikap toleransi, kerukunan, hormat menghormati dan tenggang rasa, itu semua ada di dalam poin-poin di dalam Pancasila. Sehingga generasi muda patut untuk melestarikannya,” kata Semuel Siriwa.
Menurutnya, Pancasila disusun oleh pemimpin-pemimpin atau tokoh-tokoh bangsa masa lalu, yang penuh dengan integritas dan moral dalam mempersatukan seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
“Persatuan dan kesatuan bangsa ini terletak pada keberagaman, sehingga ini patut dijaga dan dilindungi untuk diwariskan ke generasi selanjutnya,” tutur Siriwa.
Dirinya menjelaskan, persatuan dan kesatuan bangsa harus ditunjukkan pada pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak pada 27 November 2024.
“Hal pokok yang harus diperhatikan adalah masyarakat tetap kompak dan bersatu di tengah perbedaan pandangan politik dan perbedaan pasangan calon, guna menciptakan Kabupaten Jayapura yang harmonis,” ujarnya.
Selain itu, dirinya menambahkan bahwa Pilkada Serentak 2024 yang dilaksanakan di Kabupaten Jayapura harus damai dan sukses dengan seluruh komponen masyarakat dapat menahan diri dengan saling menghormati satu dengan lainnya.
“Tidak boleh saling menyinggung atau bermain politik identitas, politik SARA, politik uang (money politics) dan kepada setiap pasangan calon maupun tim suksesnya agar dapat memaparkan program kerja dan visi-misi selama lima tahun ke depan,” cetusnya. (Fan)
